Sabtu, 23 Mei 2015

BERSENANDUNG SENJA DI PANGKUAN IBU PERTIWI

Hai
Namaku S E N J A
Aku begitu elok, “itu kata mereka”
Aku terlahir dari keindahan bumi pertiwi
Aku dibesarkan dengan kasih sayang matahari dan oksigen yang senantiasa menghidupkan nafas senggalku

Hai
Aku S E N J A
Aku menapaki kehidupan terjal di sini
Ini rumahku selama ini
Rumah yang untuk mempertahanakannya butuh berkubik-kubik darah dan bermilyar ton kekuatan jiwa kebangsaan

Aku S E N J A
Aku menetap ketika matahari beranjak pergi
Namun taukah kau?
Rumahku tetap indah meski sesaat sebelum bintang bertaburan aku menghilang
Rumahku itu indah
Mereka yang kusebut ‘pendonor darah’ telah membangunnya dengan kokoh
Mereka yang kuberi nama ‘pemerdeka’ sudah menancapkan pondasi persatuan

S E N J A
Tak berarti aku indah karena diriku sendiri
Yah,
Aku S E N J A
Aku bersenyawa dengan bumi sejuta pesona
Aku bersetubuh dengan bumi yang dianugerahi Tuhan pegunungan pencakar langit
Aku bersenandung setiap waktu
Waktuku berserah dengan Ibu Pertiwi
Menyelam bersama mengarungi lautan dan menyaksikan keelokan karang bawah laut di  bagian timur Ibu Pertiwiku
Menapaki kerasnya hidup bagai bebatuan yang sering kutemukan di hulu-hulu sungai sepanjang rumah ini
Mencari arti kesetiaan ketika aku dan yang lain berbeda
Ketika si A si B si C bahkan si Z mempermasalahkan mengapa warna pelangi mejikuhibiniu
Menyusuri kenangan-kenangan yang sedikit using dan tertumpuk waktu, tergeser apa yang disebut ‘modern’ oleh banyak bibir
Kenangan yang sejatinya mampu menumbuhkan rasaku
Rasa memiliki
Rasa menghargai
Rasa bangga
Rasa yang kini jarang mereka rasakan namun rasa itu masih ada dalam hati mereka

Ini aku, S E N J A
Aku meninggikan apa yang harus ditinggikan
Aku membanggakan apa yang memang layak dibanggakan
Ini aku, S E N J A
Dan ini rumahku,
Rumahku yang elok melebihi diriku
Rumahku yang asri dengan pepohonan penghasil oksigen
Rumahku yang arif oleh budaya dan sikap toleransi
Rumahku yang kokoh dan abadi
Rumahku abadi,
Karena rumahku I N D O N E S I A!
Inilah akhir senandung S E N J A. . .
-Mijel, 120414-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar