Sabtu, 23 Mei 2015

Teh untuk Bapak


Asap mengepul dari perapian
Sedikit perih di mata, tapi tak apa
Kadang menusuk hidung lalu membuat sesak
Tapi aku benar tak apa
Hanya lima menit saja, pikirku
Hanya lima menit, kusiapkan teh untukmu.
Kudidihkan air, kusiapkan gelas, kuberi gula
Oh tapi aku lupa satu hal
Tehku habis
Aku bahkan belum membeli teh di warung samping rumah
Lalu apa yang harus kuhidangkan untukmu? Bapak?
Kopi, susu, kopi susu, atau sekadar jahe hangat saja
Ah tapi sepertinya kau takkan mau
Karena kau adalah Bapak
Kau tak bisa menyeruput kopi, apalagi susu, tidak juga kopi susu atau jahe hangat
Ya karena kau Bapak
Kau hanya minum teh.

-Mijel, 230515-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar